METODE
PELAKSANAAN
Nama
Perusahaan :
......................................
Pekerjaan
: .....................................
Lokasi
: ......................................
Tahun anggaran
: 2016
LINGKUP PEKERJAAN :
1.
DIVISI 1 UMUM :
1.2 Mobilisasi dan
Demobilisasi
2.
DIVISI 2 DRAINASE :
2.1 Galian untuk Selokan
Drainase dan Saluran Air
2.3 (3) Gorong² Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 75
cm - 85 cm
3.
DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH :
3.1 (1) Galian Biasa
3.1 (3) Galian Struktur kedalam 0-2
meter
3.2.2(a) Timbunan Pilihan dari sumber galian
3.3 Penyiapan Badan Jalan
4.
DIVISI 5 PEKERASAN BERBUTIR :
5.2 (1) Lapis Permukaan Agregate tanpa penutup aspal
5.
DIVISI 7 STRUKTUR
7.9 Pasangan Batu
Semua item-item
pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan
menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
I PEKERJAAN
FISIK
1. PEKERJAAN
MOBILISASI
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan
adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk
mendukung permulaan proyek meliputi :
1.1. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan
sampel bahan dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan
dengan lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir dan bahan Timbunan Pilihan
selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang akan
dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek.
1.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Tahap
berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi
peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.
1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap
Arus Lalu Lintas
Untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap
kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat
yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
1.4. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk
menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada
dilokasi pekerjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang
terhadap rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey
dikordinasikan dengan direksi teknis.
15. Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan
standard yang berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai
petunjuk Direksi Teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses
pembuatan Concrete diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat.
16. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk
dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan
(Pre Construction Meeting/PCM).
1.7. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a. Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Dump Truck 8
ton
6. Excavator
2. Dump truck 3-4m3,6
ton
7. Motor Greader
3. Tandem Roller
8 Water Tanker Truck
4. Vibrator Roller
9. Concrete Mixer
5. Wheel Loader
10. Alat Bantu
1.8.
Papan Nama Proyek
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi
mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi
pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
2. Relokasi Utilitas dan Pelayanan antara lain:
Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya
melalui beberapa tahapan :
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan
relokasi yang sudah ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan
persetujuan dari depertemen terkait
2. DEVISI
2. DRAINASE
2.1.
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air dilakukan baik pada
sisi kanan dan kiri jalan sepanjang jalan yang akan dikerjakan.
Pelaksanaan galian untuk selokan drainase dan saluran air meliputi :
1.
Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
2.
Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
3.
Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh
4.
Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian
2.3(3)
Gorong² Pipa Beton Bertulang, Diameter Dalam 75 cm - 85 cm
Pekerjaan Gorong² pipa beton bertulang akan dibuat dilokasi base camp dengan
ukuran diamter dalam 75 cm dan diameter luar 85 cm sehingga ketebalan pipa
beton = 10 cm
Urutan
kerja pembuatan Gorong-gorong bipa beton bertulang:
1.
Gorong-gorong dicetak di Base Camp
2.
Flat Bed Truck mengangkut gorong-gorong jadi ke lapangan
3.
Dasar gorong-gorong digali sesuai kebutuhan dan material backfill
dipadatkan dengan Tamper
4.
Tebal lapis porus pada dasar gorong-gorong pipa 11 cm
5.
Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
6.
Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual dengan
menggunakan alat bantu
3. DEVISI
3. PEKERJAAN TANAH
3.1(1)
Galian Biasa
Pekerjaan Galian biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak
Diklasifikasikan sebagai galian batu, galian structur, galian sumber
bahan (borrow excavation), Galian perkerasan beraspal, galian perkerasan
berbutir, dan galian perkerasan beton
Pelaksanaan galian biasa ini prosedurnya sebagai berikut :
1.
Pengukuran dan pemasangan bowplank atau menentukan kedalaman galian. Pengukuran
dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur theodolit dengan mempedomani hasil
rekayasa yang telah ditentukan oleh konsultan dan pihak proyek.
Pemasangan bowplank dilakukan
setelah hasil dari pengukuran disetujui oleh pihak Konsultan dan
direksi Pekerjaan.
2. Penggalian
secara Manual
Pekerjaan penggalian
dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman
galian. Tanah yang digali secara manual dikumpulkan ke tepi galian dan
selanjutnya dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi proyek.
3. Penggalian
dengan Menggunakan Alat Berat
Pekerjaan penggalian
dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman
galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian
diangkut keluar lokasi proyek.
4. Dasar
untuk perhitungan analisa dari pekerjaan ini :
Asumsi
:
- Menggunakan
tenaga manusia
- kapasitas
kerja berkelompok
- kedalaman
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan
Urutan
kerja/Metode kerja :
- Tanah
yang digali dikumpulkan umumnya berada disisi jalan (kiri/Kanan
jalan)
- Penggalian
menggunakan tenaga manusia
- Selanjutnya
material hasil galian di masukkan kedalam Dump Truck
- Dump
Truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1,1 (satu koma
satu) Km.
Asumsi
:
- menggunakan
alat berat(cara mekanik)
- Lokasi
pekerjaan Sepanjang jalan
- Urutan
kerja/Metode Kerja :
- Tanah
yang dipotong umumnya berada disisi jalan (kiri/kanan jalan)
- Penggalian
menggunakan alat berat( Excavator)
- Selanjutnya
Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
- Dump
Truck membuang material hasil galian keluar lokasi proyek.
3.1(3)
Galian Struktur Kedalaman 0-2 Meter
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan
bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman galian.Tanah yang digali oleh
Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi
proyek.
3.2.2(a)
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian
Timbunan
yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah
atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai
tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud
penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam
segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR
paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100%
kepadatan kering maksimum.
Pekerjaan Urugan pilihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck
dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan
pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi
kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
2. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi
cuaca yang memungkinkan
b. Panjang
hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan
tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
c. Material
yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.
3. Pemadatan Material
Pemadatan
dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian tengah.Pemadatan
dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan
dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi
dengan pemadatan dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai
dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa
yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus terus
menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu
lintas tersebut.
Dasar perhitungan analisis adalah :
- Asumsi :
1. Pekerjaan dilakukan secara mekanis
2. lokasi pekerjaan sepanjang jalan yang dikerjakan
- Urutan Kerja/Metode kerja :
1. Material urungan biasanya dimuat ke Dump Truck dengan menggunakan
whell Loader
2. Pengankutan material urungan biasanya dilakukan dengan Dump Truck
dari quarry /borrow pit dengan jarak quarry kelapangan pekerjaan 6 km
3. Material urungan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader
4. Hamparan material disisram air dengan Water Tank truck (sebelum
pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibro Roller.
5. Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan
dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
3.3
Penyiapan Badan Jalan
Pekerjaan Penyiapan
Badan Jalan dilakukan setelah seluruh pekerjaan galian tanah (cutting) untuk lereng-lereng
gunung selesai dan telah memenuhi ketentuan elevasi yang ditentukan dalam
perencanaan serta telah disetujui oleh Direksi Lapangan barulah dilakukan
penyiapan badan jalan dengan ukuran sesuai gambar rencana/bestek.
Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut:
1. Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
2. Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan
oleh Motor Grader
3. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan
alat bantu
3.
DEVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan,
pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan untuk pelaksanaan lapis
pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara
pada permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah
disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup , jika perlu, pemecahan, pengayakan,
pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk memperoleh
bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
5.2(1)
Lapis Permukaan Agregate tanpa penutup aspal
Pekerjaan
ini harus meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan
untuk pelaksanaan Perkerasan BerbutirTanpa Penutup Aspal (Lapis Permukaan
Agregat dan Lapis Pondasi Agregat) diatas permukan yang telah disiapkan dan
diterima sesuai dengan ketentuan dan detail yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Pemasokan bahan akan mencakup, jika
perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi-operasi lainnya yang
diperiukan, untuk memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi
ini.
Pekerjaan Lapis Permukaan tanap penutup aspal dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material dari Base camp atau Quary kelokasi pekerjaan menggunakan
dump truck dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan
dan pencatatan volume material dialakukan pada saat penghamparan agar tidak
terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material ditempat yang lain.
b. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan
sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi (15 cm padat).
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan
pada lokasi yang telah ditetapkan
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan Tandem Roller, Dimulai
dari bagian tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan
dipindahkan kejalur sebelahnya dengan over leving 1/8 panjang drum dan
seterusnya hingga mencapai areal pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan jumlah passing
sesuai dengan hasil trial compaction.
Dasar Perhitungan Untuk Analisa harga satuan
- Asumsi :
- pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara
mekanik)
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan
- Material agregat dicampur di Base Camp kontraktor
atau pada lokasi quary
- Prosedur pelaksanan :
- Pencampuran agregat dicampurkan di base Camp atau
quary dengan menggunakan alat Wheel loader
- Pengangkutan material agregat dengan
menggunakan alat Dump Truck
- Penghamparan material agregat dengan
menggunakan alat Motor Greader
- Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck
sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan
merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.
5.
DIVISI 7. STRUKTUR
7.9
Pasangan Batu
a.
Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar
atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari. Pasangan
Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan, penyiapan seluruh formasi
atau pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan struktur
sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan
dimensi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
b.
Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding
penahan, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari
pasangan batu yang digunakan untuk menahan beban luar yang cukup besar.
Bilamana fungsi utarna suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan sebagai
penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong(spillway
apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar
ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di bawah Pasangan Batu (Stone
Masonry)dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared
Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip
rap).
Dasar Perhitungan Untuk Analisa Harga Satuan
· Asumsi
:
§ Menggunakan
alat berat {secara mekanik)
§ Bahan
dasar (batu, pasir dan semen) diterima seluruhnya dilokasi pekerjaan
§ Prasedur
Pelaksanaan :
§ Semen,
pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi spesi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer
§ Batu
dibersihkan dari tanah liat dan debu agar daya rekat semen terpenuhi.
§ Penyelesaian
dan perapihan setelah pemasangan
6.
PEKERJAAN LAIN – LAIN
-
Administrasi / Dokumentasi
Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :
* Laporan berkala secara menyeluruh
* Catatan kemajuan pekerjaan, yang
ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan / Pemilik.
* Dokumen Foto, meliputi :
- Pekerjaan sebelum dilaksanakan
- Pekerjaan sedang dilaksanakan
- Pekerjaan setelah dilaksanakan
Disusun rapi dan diketahui
Direksi Pekerjaan. Foto-foto diambil pada setiap STA.
* Membuat as built
drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan
* Membuat Laporan harian, mingguan dan
bulanan
* Membuat Back-up data sesuai dengan hasil
pekerjaan dilapangan.
Demobilisasi
Semua alat kerja yang
digunakan pada akhir/finishing pelaksanaan pekerjaan segera dilakukan
Demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat.
Pembersihan Akhir
Setelah semua
Pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir
dimana barak kerja, kantor direksi dan lain-lain akan di bongkar dan diangkut
ke luar lokasi menurut petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua
lini yang terjadi akibat efek dari pelaksanaan pekerjaan. Pihak pelaksana
bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK/PPK dan KPA melakukan serah
terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama waktu yang telah
ditentukan segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan.
Disetujui : Makassar, 30 Juli 2016
PT/CV Ashari Corp Company Dibuat
Oleh;
Muh. Fadhil Ashari ...............................
Diretur
Pimpinan Teknik
gambar setiap pekerjaan nya ada gak min?
BalasHapusmaaf, untuk gambar setiap pekerjaannya belum ada. Nanti kalau ada refrensi tambahan baru kita tambahkan.
Hapus