Yang dimaksud perkerasan
lentur {flexible pavement) adalah perkerasan yang umumnya menggunakan
bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai
lapisan di bawahnya. Sehingga lapisan perkerasan tersebut mempunyai
flexibilitas/kelenturan yang dapat menciptakan kenyaman kendaraan dalam
melintas diatasnya. Perlu dilakuan kajian yang lebih intensif dalam
penerapannya dan harus juga memperhitungkan secara ekonomis, sesuai dengan
kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis
lainnya, sehingga konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang optimal.
A. Komponen Perkerasan Lentur (Flexible
Pavement) terdiri atas:
1. Tanah Dasar (sub grade)
Tanah Dasar adalah
permukaan tanah semula atau permukaan galian atau permukaan tanah timbunan,
yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian
perkerasan lainnya.
Kekuatan dan keawetan
konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat- sifat dan daya dukung
tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah dasar adalah sebagai
berikut:
a.
Perubahan bentuk tetap (deformasi permanen) dari macam tanah tertentu
akibat beban lalu lintas.
b.
Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar
air.
c.
Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau
akibat pelaksanaan.
2. Lapis Pondasi Bawah (sub base
course)
Lapis Pondasi Bawah
adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
Fungsi lapis pondasi bawah antara lain:
a.
Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk mendukung dan menyebarkan
beban roda.
b.
Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar
lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya (penghematan biaya
konstruksi).
c.
Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi.
d.
Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.
Hal ini sehubungan
dengan terlalu lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat-alat
besar atau karena kondisi lapangan yang memaksa harus segera menutup tanah
dasar dari pengaruh cuaca.
Bermacam-macam tipe
tanah setempat (CBR > 20%, PI < 10%) yang relatif lebih baik dari tanah
dasar dapat digunakan sebagai bahan pondasi bawah. Campuran-campuran tanah
setempat dengan kapur atau semen portland dalam beberapa hal sangat dianjurkan,
agar dapat bantuan yang efektif terhadap kestabilan konstruksi perkerasan.
3. Lapis Pondasi (base course)
Lapis Pondasi adalah
bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan dengan lapis pondasi
bawah (atau dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis pondasi bawah).
Fungsi lapis pondasi antara lain:
a.
Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda,
b.
Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis
pondasi umumnya harus cukup kuat dan awet sehingga dapat menahan beban-beban roda.
Sebelum menentukan suatu bahan untuk digunakan sebagai bahan pondasi, hendaknya
dilakukan penyelidikan dan pertimbangan sebaik-baiknya sehubungan dengan
persyaratan teknik.
Bermacam-macam bahan
alam / bahan setempat (CBR > 50%, PI < 4%) dapat digunakan sebagai bahan
lapis pondasi, antara lain : batu pecah, kerikil pecah dan stabilisasi tanah
dengan semen atau kapur.
4. Lapis Permukaan (surface
course)
Lapis Permukaan adalah
bagian perkerasan yang paling atas. Fungsi lapis permukaan antara lain:
a.
Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda
b.
Sebagai lapisan rapat air untuk melindungi badan jalan kerusakan akibat
cuaca.
c.
Sebagai lapisan aus (wearing course).
Bahan untuk lapis
permukaan umumnya adalah sama dengan bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan
yang lebih tinggi. Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat
bersifat kedap air, disamping itu bahan aspal sendiri memberikan bantuan
tegangan tarik, yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban
roda lalu lintas.
Pemilihan bahan untuk
lapis permukaan perlu dipertimbangkan kegunaan, umur rencana serta pentahapan
konstruksi, agar dicapai manfaat yang sebesar-besarnya dari biaya yang
dikeluarkan.
B. Jenis-jenis Lapis Permukaan (surface
course)
Jenis lapis permukaan terdapat
bermacam-macam yaitu:
a. Lapis Aspal Beton (LASTON)
Lapis Aspal Beton (LASTON) adalah
merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari agregat kasar,
agregat halus, filler dan aspal keras, yang dicampur, dihampar dan dipadatkan
dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
b. Lapis Penetrasi Makadam (LAPEN)
Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN) adalah
merupakan suatu lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dengan agregat
pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal keras dengan
cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi lapis dan apabila akan
digunakan sebagai lapis permukaan perlu diberi laburan aspal dengan batu
penutup.
c. Lapis Asbuton Campuran Dingin
(LASBUTAG)
Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG)
adalah campuran yang terdiri dari agregat kasar, agregat halus, asbuton, bahan
peremaja dan filler (bila diperlukan) yang dicampur, dihampar dan dipadatkan
secara dingin.
d. Hot Rolled Asphalt (HRA)
Hot Rolled Asphalt (HRA) merupakan lapis
penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi timpang, filler
dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang dicampur dan dipadatkan
dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
e. Laburan Aspal (BURAS)
Laburan Aspal (BURAS) adalah merupakan
lapis penutup terdiri dengan ukuran butir maksimum dari lapisan aspal taburan
pasir 9,6 mm atau 3/8 inch.
f. Laburan Batu Satu Lapis (BURTU)
Laburan Batu Satu Lapis (BURTU) adalah
merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal yang ditaburi dengan
satu lapis agregat bergradasi seragam. Tebal maksimum 20 mm.
g. Laburan Batu Dua Lapis
Laburan Batu Dua Lapis (BURDA) adalah
merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal ditaburi agregat yang
dikerjakan dua kali secara berurutan. Tebal maksimum 35 mm.
h. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas
(LASTON ATAS)
Lapis Aspal Beton Pondasi Atas (LASTON
ATAS) adalah merupakan pondasi perkerasan yang terdiri dari campuran agregat
dan aspal dengan perbandingan tertentu, dicampur dan dipadatkan dalam keadaan
panas.
i. Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah
(LASTON BAWAH)
Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah (LASTON
BAWAH) adalah pada umumnya merupakan lapis perkerasan yang terletak antara
lapis pondasi dan tanah dasar jalan yang terdiri dari campuran agregat dan
aspal dengan perbandingan tertentu dicampur dan dipadatkan pada temperatur
tertentu.
j. Lapis Tipis Aspal Beton
Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON) adalah
merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat bergradasi
timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu yang dicampur dan
dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Tebal padat antara 25 sampai
30 mm.
k. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR)
Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR) adalah
merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran pasir dan aspal keras yang
dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
l. Aspal Makadam
Aspal Makadam adalah merupakan lapis
perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan/atau agregat pengunci bergradasi
terbuka atau seragam yang dicampur dengan aspal cair, diperam dan dipadatkan
secara dingin.
Bagian perkerasan jalan umumnya meliputi:
lapis pondasi bawah (sub base course), lapis pondasi (base
course), dan lapis permukaan (surface course).
0 Comment to "PERKERASAN JALAN FLEKSIBEL (ASPAL)"
Posting Komentar