JOB XXVI
PEMERIKSAAN PENETRASI
BAHAN BITUMEN
(PENETRASI OF BITUMINOUS
METERIALS)
A. TUJUAN
1.
Mengetahui tingkat kekerasan dari suatu aspal dan mengukur/
menentukan nilai penetrasi aspal
2.
Memahami
prosedur pengujian penetrasi bahan
Bitumen.
B. DASAR TEORI
Aspal adalah
material termoplastik yang secara bertahap mencair, sesuai dengan pertambahan
suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan suhu.Namun demikian, perilaku/
respon material aspal tersebut terhadap suhu pada prinsipnya membentuk
spectrum/ beragam, tergantung dari komposisi unsur – unsur penyusunan.
Dari sudut pandang
rekayasa (engineering), ragam dari unsur penyusunan aspal biasanya tidak
ditinjau lebih lanjut untuk menggambarkan karakteristik ragam respon material
aspal tersebut diperkenalkan beberapa parameter, yang salah satunya adalah
nilai PEN (penetrasi).Nilai ini menggambarkan kekerasan aspal pada suhu 25 0C
yang diambil pengukuran kedalaman penetrasi jarum standar dengan beban standar
dalam kurun waktu yang juga standar.
British standard
(BSI) membagi nilai penetrasi menjadi 10 macam dengan rentang nilai PEN 15 –
450, sedangkan AASTHO mendefinisikan nilai PEN 40 – 50 sebagai nilai PEN untuk
material aspal terkeras dan PEN 200 – 300 untuk material aspal terlembek.
Untuk pengujian ini kita akan menguji aspal apakah
aspal masuk di standar PEN 60-70 dengan pengujian penetrasi sebanyak 3 kali
pada setiap alat yang berbeda.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
Alat penetrasi yang dapat menggerakan pemegang jarum
secara naik turun tanpa gesekan dan mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
2.
Pemegang jarum yang dapat dilepas dengan mudah dari
alat penetrasi untuk penetaan.
3.
Pemberat sebesar (50 ± 0,05) gram dan (100 ± 0,05) gram
masing – masing dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram
dan 200 gram.
4.
Jarum penetrasi dibuat dari stainless steel mutu 44 0C
atau hcr 54 sampai 60 ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung.
5.
Cawan contoh terbuat dari logam berbentuk silinder
dengan dasar yang rata – rata berukuran sebagai berikut:
6.
Bak perendam (water bath) terdiri dari bejana dengan
isi tidak kurang dari 10 liter dan dapat menahan suhu tertentu dengan
ketelitian lebih kurang 0,10C.
7.
Tempat air untuk benda uji ditempatkan pada alat
penetrasi.
8.
Pengukur waktu (stopwatch).
9.
Termometer
Bahan :
1.
Aspal
2.
Air suling
3.
Es Batu
4.
Majun
D. LANGKAH KERJA
a.
Menyiapkan
Sampel uji
1.
Memanaskan
aspal keras perlahan – lahan
serta mengaduk hingga cukup
cair. Pemanasan contoh untuk aspal
tidak lebih dari 60 0C di atas titik lembek. Waktu pemanasan tidak
boleh melebihi 30 menit. Aduk perlahan-lahan agar udara tidak masuk ke dalam aspal cair.
2.
Aspal cair yang sudah rata, dituang ke dalam cawan kira-kira 2/3 dari tinggi cawan yang telah
disiapkan dan didiamkan
hingga dingin.
3.
Menutup
benda uji agar bebas dari debu dan didiamkan
pada suhu ruang selama 1 sampai 1,5 jam
untuk benda uji kecil atau
1,5 sampai 2 jam untuk benda uji yang besar.
b.
Prosedur
Kerja
Penggunaan alat penetrasi manual
1.
Memasukkan
benda uji dalam bak perendaman yang telah mencapai suhu yang ditentukan yaitu 250C dan ditunggu sampai
suhu benda uji sama dengan suhu air rendaman atau direndam kira-kira 1 jam.
2.
Menyiapkan
satu set alat pengujian penetrasi.
3.
Memindahkan
benda uji dari bak perendaman ke tempat air
yang berada di bawah alat penetrasi
dengan suhu air yang sama yaitu 250C, agar suhunya tidak berubah.
4.
Jarum alat
penetrasi diturunkan perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh
permukaan benda uji, kemudian
penunjuk jarum arloji angka penetrasi di nolkan.
5.
Melepaskan
penahan jarum dengan memencet tombol pada alat bersamaan
dengan menjalankan stopwatch selama jangka waktu yang di tentukan (5 ± 0,1
detik).
6.
Melakukan
pembacaan jarum arloji pada alat
penetrasi, dengan menekan secara manual tombol pemutar jarum penunjuk pada
alat.
7.
Melepaskan
jarum dari penahan jarum pada alat dan membersihkan ujung jarumnya untuk pengulangan pengujian berikutnya.
Penggunaan alat penetrasi semi manual
8.
Untuk alat
semi manual langkahnya sama dengan langkah nomor 1 sampai 7, yang membedakan
adalah pada langkah nomor 5, yaitu melepaskan penahan jarum dengan memencet tombol pada alat tanpa menjalankan stopwatch karena alat sudah disetel untuk jarumnya berhenti
menekan apabila sudah sampai 5 detik.
9.
Melakukan
pekerjaan diatas tidak kurang dari 3 kali untuk benda uji yang sama, dengan
ketentuan setiap titik pemeriksaan dan tepi dinding berjarak lebih dari 1 cm dan tidak kurang dari 1 cm.
E. TABEL DATA DAN HASIL PEMERIKSAAN
HASIL PEMERIKSAAN PENETRASI
ASPAL
Tanggal Pengujian :
11-03-2016
Jenis Material : ASPAL
Sumber material : -
|
Proyek Penelitian : Uji praktikum
Dikerjakan oleh : Kelompok 1
|
No.
|
Pemeriksaan Aspal
|
Pembacaan (Suhu 250C,5 Sec)
|
Satuan
| |
Manual
|
Semi Manual
| |||
1
|
I
|
68
|
65
|
mm
|
2
|
II
|
69
|
68
|
mm
|
3
|
III
|
70
|
70
|
mm
|
5
|
Rata-rata
|
69
|
67
|
mm
|
68
|
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian penetrasi aspal, didapatkan hasil rata – rata penetrasi yaitu 68 mm, nilai ini sesuai dengan standar nilai penetrasi aspal, yaitu 60 -70 mm.
Hasil yang didapatkan sesuai dengan
standart karena prosedur pengerjaannya kita lakukan sebaik mungkin sesuai
dengan petunjuk dari instruktur dan buku panduan.