FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT
A. PENDAHULUAN
Standar Kompetensi :
Mampu menjelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat.
Kompetensi Dasar :
1. Mampu menjelaskan factor-faktor yang dapat mempengaruhi
kapasitas produksi alat berat.
2.
Mampu menjelaskan bagaimana pengaruh factor-faktor tersebut terhadap masing-masing
peralatan dengan kondisi pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
B. PENYAJIAN
4.1 Dasar-Dasar Analisa
Produksi.
Dengan penggunaan alat berat dengan atau tanpa melihat terlebih dahulu besar kecilnya pekerjaan yang ada, maka sudah bisa dipastikan bahwa kita akan menghadapi problem-problem yang sama pada setiap
pekerjaan. Problem yang paling mendasar ini adalah bahwa bagaimana
kita dapat mengelola pekerjaan dengan menggunakan tenaga mekanis
dalam
waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan rencana dan dengan produksi yang semaksimal
mungkin.
Bagaimanapun, salah satu alasan pokoknya adalah
sampai di mana tingkat pemahaman prinsip-prinsip dasar pelaksanaan pekerjaan dengan alat berat yang akan diterapkan
pada setiap jenis pekerjaan.
Ada sejumlah
faktor yang mempengaruhi setiap
pekerjaan, sehingga dituntut untuk mengetahui sebanyak mungkin dan seteliti mungkin segala sesuatu yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut, sebelum kita dapat menaksir dan menghitung produksi suatu alat. Juga harus diketahui pula bagaimana performance dari peralatan-peralatan yang akan digunakan
tersebut. Secara garis besarnya, produksi
suatu alat dipengaruhi oleh
tiga (3) faktor utama yaitu :
1. Waktu Pelaksanaan
2. Material
Kontruksi
3. Efisiensi Kerja
4.1.1. Waktu Pelaksanaan
Harus
diketahui berapa banyak volume pekerjaan yang harus dikerjakan dengan
peralatan mekanik dan berapa lama waktu yang ditentukan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari
sinilah dapat kita mengetahui berapa banyak tanah/material yang
harus ditangani setiap satu satuan waktu agar
pekerjaan dapat selesai tepat pada waktunya.
Sebelum
kita
dapat
melaksanakan pekerjaan
tersebut,
tentunya kita harus mengetahui berapa kapasitas
dari peralatan yang dipilih.
Sebagai umum, dapat digambarkan suatu pola dasar
operasional yang hampir terjadi pada semua alat seperti
berikut ini :
Muat -----
Angkut ------ Buang ------ Kembali t1 t2 t3 t4
sehingga
kalau waktu-waktu ( t
) tersebut dijumlahkan akan menghasilkan suatu waktu siklus
atau yang dikenal dengan “cycle Time”.
Rumus : 1 cycle time (T)
= t1 + t2 + t3 + t4 + t extra
4.1.2. Material
Konstruksi
Dengan mengetaui kondisi dan sifat –
sifat fisik dari material yang dihadapi,
maka kita dapat mengetahui “load
ability” dari material yang bersangkutan. Jika penggalian dan pemuatan material dapat dikerjakan
dengan mudah, ini berarti bahwa material tersebut mempunyai tingkat “load
ability” yang tinggi dan demikian pula untuk sebaliknya. Material pada waktu dipindahkan mempunyai
tiga sifat, yaitu berat, swell dan compactability.
Kemampuan peralatan pemindah tanah untuk membelok, meneuver dan
mengangkat dalam kecepatan yang
tinggi adalah langsung dipengaruhi
oleh beratnya
material. Sedangkan swell
adalah merupakan perobahan volume dari material yang bertambah
besar
jika dipindahkan dari keadaan aslinya
(bank condition). Begitu pun tanah lepas yang dapat dipadatkan
dengan bemacam-macam cara secara mekanik, seperti rolling,
tamping, pulverizing dan penambahan air ( compactability ).
Rumus : BM3 ------- Swell --------
LM3
( M3 bank ) ( % BM3 ) ( m3.loose
)
Volume (BM3)
- Load
Factor (LF) = _----------------------- < 1,0
Volume (LM3)
- % swell = (
1/LF - i ) 100 %
Rumus : BM3 --- shrinkage --- CM3
( m3 . bank ) ( % BM3 ) ( m3.compacted
)
( Volume CM3 )
- Shrinkage
Factor (SF) = --------------------
( Volume BM3 )
( Volume BM3 )
4.1.3. Effisiensi
Berhasilnya suatu pekerjaan, tergantung kepada bermacam- macam faktor yang digabungkan
menjadi satu faktor yang disebut “ Effisiensi”. Taksiran produksi, apakah untuk satu peralatan atau suatu unit peralatan, hasilnya akan didasarkan kepada effisiensi 100 %. Namun karena kita bekerja dengan tenaga manusia, cuaca yang bervariasi dan tenaga
mesin
yang memerlukan suku cadang dan
pelayanan, serta dengan cara yang berbeda, maka faktor effisiensi akan menajdi
kurang dari 100 %.
Sehingga secara logika
bahwa untuk mencapai produksi
peralatan yang sebesar-besarnya, maka
faktor effisiensi harus dipertinggi
pula.
Waktu produktif
Rumus : Job
Efficiensy = ------------------------- Waktu tersedia
1 jam produktif
Jumlah Cycle
(A)
=
--------------------
T
Produksi Alat ( Q ) = A x
kapasitas alat
4.2 Faktor
– Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas
Produksi
Peralatan.
Untuk perhitungan
produksi suatu peralatan secara teliti, maka haruslah diketahui semua faktor
yang mempengaruhi aktivitas dari alat
tersebut. Jadi sebelum memasuki perhitungan
produksi peralatan, terlebih dahulu dibahas mengenai faktor-faktor tersebut di atas.
4.2.1. Faktor
Beban Hambatan.
Hambatan
yang terjadi pada suatu traktor atau
alat mekanik yang sedang melakukan kerja
pemindahan tanah dapat berupa :
a. Beban Dorong
Beban dorong
ini akan terjadi
pada traktor yang bekerja menggusur material. Besarnya dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Beban dorong = Kapasitas Blade ( m 3 ) x
Berat Material ( kg/m3).
b. Beban Potong
Beban
ini timbul sebagai akibat dari reaksi material terhadap kerja pemotongan yang
diberikan. Secara teoritis besarnya
dapat ditentukan sebagai berikut :
Beban potong = Luas Pot. x Tahanan Geser
( cm2)
( kg/cm2)
c. Hambatan
Gelinding ( Rolling Registance ).
Hambatan ini hanya terjadi pada kendaraan beroda (wheel type)
dan besarnya dapat
diperhitungkan sebagai berikut :
Hambatan Gelinding = Koef. Tahanan
Gelinding ( Kg ) x Berat
Opr. Kendaraan.
d. Hambatan
Kelandaian ( Grade Resistance )
Hambatan ini akan terjadi pada setiap kendaraan atau alat yang mendaki suatu kelandaian yang diakibatkan oleh
pengaruh
grafitasi.
DE ┴ AB DF ┴ AC EF // AC
Segi tiga DEF - sebangun - Segi tiga ABC.
EF BC
Sehingga
:
------ = ------ EF
= P
DE = W DE AC
P BC BC
---- = ----- ----------------- P = W. ------ .
di mana
: W AC AC
P =
adalah tahanan kelandaian ( kg ) W =
adalah berat kendaraan ( kg )
BC
------ = adalah kelandaian ( % ) AC
Tahanan
kelandaian tersebut besarnya dapat
diperhitungkan sebagai berikut :
P ( kg ) =
Kelandaian x Berat Opr. Kendaraan
( % ) ( kg )
4.2.2. Faktor
Pembatas PemakaianTenaga.
a. Traksi Kritis.
Gaya
traksi timbul sebagai akibat adanya
adhesi antara roda penggerak terhadap permukaan landasan. Besarnya traksi kritis yang terjadi sebanding dengan
Drawbar pull maksimum dari traktor yang
dapat digunakan ( power
use able )
dan secara teoritis dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Traksi
Kritis =
Koefisien Traksi
x
Berat Kend. pada roda penggerak ( kg )
Koefisien traksi
=
Koefisien
gesek antara
roda penggerak dengan permukaan jalan. Koefisien traksi dari beberapa
macam permukaan jalan dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL KOEFISIEN TRAKSI
Jenis
Roda
Tipe dan Keadaan
Tanah
|
Roda Ban
|
“Dystred
Cushion
Track”
|
Track
|
Lempung liat kering
Tanah kukuh
kering
jalan datar
tanpa perkerasan kering
|
0,55
|
0,70
|
0,90
|
Lempung liat basah
Lempung liat becek (rutted blay loam)
Tanah pertanian
basah
|
0,45
|
0,55
|
0,70
|
Tempat pengambilan batu
Pasir basah
Jalan kerikil gembut Pasir kering gembut Tanah basah, berlumpur
|
0,65
0,40
0,36
0,20
0,20
|
0,45
0,45
0,40
-
-
|
0,55
0,50
0,50
0,30
0,25
|
Sumber : Pedoman Pokok Pelaksanaan Pekerjaan
dengan
Menggunakan
Peralatan (P5) Direktorat Jenderal Pengairan. Hal. 25.
b. Hambatan Altitude.
Perubahan
kadar oksigen dalam udara terhadap
perubahan ketinggian akan mempengaruhi
hasil-hasil pembakaran
yang terjadi dalam mesin sehingga tenaga
mesin akan berkurang pula. Tenaga mesin akan berkurang
sebesar 1 % untuk pertambahan
ketinggian sebesar 100 m disysd kryinhhisn 750 m atau berkurang sebesar 3 %
setiap pertambahan 304,8 m ( 1000 ft ) di atas
ketinggian 750 m ( ±2500 ft ).
4.2.3. Faktor Kondisi dan Sifat Fisik Material.
Dalam Penggunaan peralatan mekanik untuk pekerjaan tanah, sifat-sifat fisik dan
kondisi material akan secara langsung mempengaruhi produksi dari
alat yang bersangkutan.
a. Berat Material
Yang
dimaksud dengan berat material adalah
berat dari 1 m3 material dalam kondisi
tertentu. Umumnya
berat
material dinyatakan dalam kondisi asli (bank) atau kondisi gembur
(loose). Berat material akan
menentukan jumlah beban yang dapat diangkut
/ didorong aleh alat yang digunakan.
b. Kekerasan Tanah.
Tanah
– tanah yang keras akan lebih sukar untuk dipotong sehingga dapat mempengaruhi produksi alat
yang digunakan. Pada
alat – alat yang digunakan biasanya dilengkapi dengan alat tambahan seperti ripper untuk
mengatasi hal tersebut.
c. Kohesivitas Tanah.
Kohesivitas tanah
merupakan kemampuan dari material tanah untuk
saling mengikat di antara
butir-butir tanah itu sendiri. Kondisi semacam ini juga akan mempengaruhi produksi dari alat yang digunakan. Pada
umumnya tanah yang memiliki kohesivitas tinggi akan lebih menambah produksi alat.
d. Bentuk Material.
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir yang dapat
mempengaruhi susunan butir-butir tersebut
jika disedot dengan bucket. Jika material tersebut berbentuk butiran
halus, maka akan membentuk semacam gungukan-gundukan kecil dalam bucket,
sebaliknya jika materialnya berbentuk
bongkahan-bongkahan besar, maka dalam bucket akan terdapat rongga-rongga di antara
bongkahan tersebut.
4.2.4. Faktor
Effisiensi.
Perhitungan
produksi peralatan secara teoritis,
yang dikenal dengan “produksi Teoritis” didasarkan pada kemampuan alat dan
waktu sehingga tidak sulit untuk diketahui
bahwa kapasitas produksi teoritis tersebut sangat dipengaruhi
oleh kondisi pekerjaannya sendiri.
Oleh sebab itu maka dalam
memperhitungkan produksi aktual peralatan, maka produksi teoritis
harus dikoreksi dengan suatu faktor
yang di sebut “ Faktor Effisiensi” atau “Faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor Effisiensi Akibat
Methode
Kerja dan
Persiapan-
persiapannya.
Methode
kerja yang baik dan pengolahan
peralatan yang terpelihara dengan baik, akan memberikan angka effisiensi yang
tinggi. Secara singkat pengaruh ini
dapat ditabelkan sebagai berikut :
Faktor Effisiensi Akibat Methode kerja ( fek ).
Metode Kerja
|
Pengelolaan /
Pemeliharaan
|
||||
Baik
Sekali
|
Baik
|
Normal
|
Kurang
|
Jelek
|
|
Baik
Sekali
|
0,83
|
0,81
|
0,76
|
0,70
|
0,63
|
Baik
|
0,78
|
0,75
|
0,71
|
0,65
|
0,60
|
Normal
|
0,72
|
0,69
|
0,65
|
0,60
|
0,54
|
Kurang
|
0,63
|
0,61
|
0,57
|
0,52
|
0,45
|
Jelek
|
0,52
|
0,50
|
0,47
|
0,42
|
0,32
|
Sumber :
Pedoman Penganggaran Karya Mekanis PT. Hutama Karya.
b. Faktor
Effisiensi Akibat Kecakapan Operator ( feo )
Mudah
dimengerti bahwa kecakapan / keahlian
seorang operator dan
pengalamannya akan sangat menentukan berhasilnya
suatu pekerjaan dengan alat berat. Pada tabel
berikut dijelaskan tentang kelas operator dengan peralatan tertentu.
Faktor
Effisiensi Akibat Kecakapan Operator ( feo
).
Kelas Kecapakan
Operator
|
Alat
dengan whell type
|
Alat dengan
Crawler type
|
Baik Sekali
|
1.00
|
1.00
|
Baik
|
0.80
|
0.85
|
Biasa
|
0.60
|
0.75
|
Kurang
|
0.50
|
0.60
|
c. Faktor Effisiensi Akibat Kombinasi Peralatan
( Fek )
Adalah suatu
pekerjaan yang tidak
mudah untuk menentukan tinggi rendahnya effisiensi akibat dari
kombinasi peralatan. Namun sebagai suatu pendekatan
praktis, dapat diambil sebagai berikut
:
|
d. Faktor Effisiensi Akibat Kondisi Mesin. ( fem ).
Kondisi mesin
yang prima akan
mampu menciptakan effisiensi kerja yang tinggi. Hal ini dapat
terjadi pada mesin-mesin yang
masih baru dan terpelihara dengan
baik. Sebaliknya untuk mesin
yang sudah tua akan susah diharapkan
effisiensi kerja yang baik. Faktor Efisiensi
Akibat Kondisi Mesin (fem)
Kondisi
Kerja
|
Kondisi Mesin
|
||||
Memusakan
|
Baik
|
Biasa
|
Kurang
|
Jelek
|
|
Memusakan
|
0,83
|
0,81
|
0,76
|
0,70
|
0,63
|
Baik
|
0,78
|
0,75
|
0,71
|
0,65
|
0,60
|
Biasa
|
0,72
|
0,69
|
0,65
|
0,60
|
0,54
|
Agak
Buruk
|
0,63
|
0,61
|
0,57
|
0,52
|
0,45
|
Buruk
|
0,52
|
0,50
|
0,47
|
0,42
|
0,32
|
Sumber : Seminar
Aplication of Heavy Equipment
for Irigation Projects.
PT. UNITED
TRACTORS.
Selain
faktor-faktor tersebut di atas, masih
ada sejumlah faktor yang harus diperhitungkan yang tergantung pada
masing-masing alat yang digunakan.
0 Comment to "Manajemen Alat Berat: Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas produksi alat berat"
Posting Komentar