Jumat, 31 Desember 2021

Contoh Laporan Praktikum Laboratorium Pengujian Tanah - Sondir



JOB I

SONDIR

A.     TUJUAN

Menentukan daya dukung tanah sampai kedalaman lapisan tanah keras.

B.      DASAR TEORI

             Salah satu pemeriksaan yang sangat penting dilakukan adalah pemeriksaan sondir. Pemeriksaan ini juga disebut Dutch Cone Penetrometer.Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan tanah (Strenght of Soil) yang dapat digunakan sebagai pelengkap untuk memberikan gambaran kondisi tanah dasar.Alat sondir terdiri dari 2 jenis yakni sondir ringan (0-250 kg/cm2) dan sondir berat (0-600kg/cm2).Jenis tanah yang cocok untuk pengujian sondir adalah tanah yang tidak banyak mengandung batu.

Ada 2 macam metode sondir :

1.     Standard Type (Mantel conus)

Untuk mengetahui daya dukung dengan mengukur perlawanan ujung (nilai conus) yang dilakukan dengan menekan conus ke bawah.  Seluruh tabung luar diam.  Gaya yang bekerja dapat dilihat pada manometer.


2.     Friction Sleeve (Addition Jacket Type/Biconus)

Nilai conus dan hambatan lekat keduanya diukur. Hal ini dilakukan dengan memakai stang dalam. Mula-mula hanya conus yang ditekan ke bawah, nilai conus diukur. Bila conus telah digerakkan sejauh 4 cm, maka dengan sendirinya ia mengait friction sleeve. Conus beserta friction sleeve ditekan bersama-sama sedalam 4 cm. Jadi nilai conus sama dan hambatan lekat didapat dengan mengurangkan besarnya conus dan nilai jumlah keseluruhan. Dalam percobaan ini metode friction sleeve yang dipakai.

Adapun manometer yang digunakan adalah manometer dengan kapasitas 0-60 kg/cm2 dan kapasitas 0-250 kg/cm2

1.     Manometer ini mampu membaca perlawanan konus dan jumlah perlawanan  pada alat dengan kapasitas 0-50 kg/cm2 dan hanya dapat digunakan pada tanah yang lunak

2.     Manometer ini mampu membaca perlawanan konus dan jumlah perlawanan pada alat dengan kapasitas 0-250 kg/cm2 dan dapat digunakan pada tanah yang keras

Rumus  yang akan di gunakan dalam percobaan Sondir yaitu:

-       Perlawanan Gesek (kg/cm2) = Jumlah perlawanan – Perlawanan konus

-       Hambatan Pelekat (kg/cm2)      

HL           = (JP – PK) x A/B

Ket :

JP            = Jumlah perlawanan konus

PK           = Perlawanan konus

A             = Interval pembacaan

B = faktor alat    =       = 10 cm

-       Jumlah Hambatan Pelekat  (kg/cm)

JHLi =

i = kedalaman lapisan yang ditinjau

-       Grafik yang dibuat :

a.     Perlawanan penetrasi konus ( PK ) pada tiap kedalaman.

b.     Jumlah hambatan pelekat ( JHP ) pada tiap kedalaman.

-     Hambatan Setempat (kg/cm)   =  

 

C.     ALAT dan BAHAN

Alat :

1.      Satu set alat sondir



2.      Batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang panjangnya  masing-masing 1 meter

3.      Manometer dua buah kapasitas 0-50 kg/cm² dan 0- 250 kg/cm²

4.      Satu buah bikonus dan satu buah paten konus

5.      Baja kanal 2 batang

6.      Angker

7.      Stang angker

8.      Balok kayu

9.      Perlengkapan lainnya : kunci pipa, kunci pluyer, palu, kunci inggris

Bahan :

1.      Minyak hidrolik (Castrol oli SAE 10)

D.     LANGKAH KERJA

·     Cara pengisian oli :

1.      Tutup keran manometer untuk memastikan tidak ada gelembung udara yang masuk ke manometer.

2.      Buka penutup mesin olisel  dan tekan piston olisel hingga oli yang ada didalamnya keluar semua.

3.      Isi mesin olisel sedikit demi sedikit dan pada saat pengisian piston bawah ditarik ke bawah pelan-pelan agar bebas gelembung udara.

4.     Hentikan pengisian setelah terisi penuh (  2 cm piston mengalir ke bawah) bagian bawah piston dan tutup lubang oli.

 

·        Langkah kerja pengujian sondir :

1.       Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Tentukan tempat dimana alat akan dipasang, yaitu pada permukaan tanah yang datar.

2.       Pasang angker ke dalam tanah dengan memutarnya menggunakan kunci pemutar angker ( kunci T ), kemudian buat lubang diantara angker.

3.        Pasang balok kayu sebagai landasan alat sondir. Jarak antara angker dan kedua balok kayu disesuaikan dengan ukuran mesin sondir.

4.       Letakkan mesin sondir tegak lurus pada lokasi pengujian, kemudian perkuat dengan plat besi pendek untuk menjepit mesin, dan diperkuat dengan baut pengunci angker yang dipasang ke dalam tanah.

5.       Setel ketegakan alat kemudian pasang manometer dan isi oli pada mesin olisel

6.       Tekan stang luar sampai kedalaman baru, tekan  stang sampai setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm.

7.       Pasang traker dan tekan stang dalam. Pada penekanan pertama ujung konus akan bergerak ke bawah sedalam 4 cm kemudian baca  manometer yang menyatakan perlawanan ujung. Pada penekanan berikutnya konus dan mantelnya bergerak 4 cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah perlawanan lekat.

8.       Lakukan hal yang sama dengan langkah kerja diatas dan hentikan pengujian jika  pembacaan manometer tiga kali berturut – turut menunjukkan nilai > 150 kg/cm2 dan jika penekanan mesin sondir sudah mencapai maksimalnya atau dirasa telah mencapai tanah keras, maka pengujian dapat dihentikan

 

 

 

E.      TABEL DATA DAN PERHITUNGAN

Ø  Data

(1)

(2)

(3)

Kedalaman

(m)

Perlawanan Konus (qc)

(kg/cm2)

Jumlah Perlawanan

(kg/cm2)

0.00

0

0

0.20

5

8

0.40

13

18

0.60

11

22

0.80

25

30

1.00

30

35

1.20

20

25

1.40

45

60

1.60

150

160

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Lokasi pengambilan

sampel tanah

 

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Kedalaman

(m)

Perlawanan Konus (qc)

(kg/cm2)

Jumlah Perlawanan

(kg/cm2)

Perlawanan Gesek

(kg/cm2)

Hambatan pelekat

(kg/cm2)

JHP

(kg/cm)

Hambatan Setempat

(kg/cm)

 

 

 

(3)-(2)

(4) x 2

Σ (5)

(4)/10

0.00

0

0

0

0

0

0

0.20

5

8

3

6

6

0.3

0.40

13

18

5

10

16

0.5

0.60

11

22

11

22

38

1.1

0.80

25

30

5

10

48

0.5

1.00

30

35

5

10

58

0.5

1.20

20

25

5

10

68

0.5

1.40

45

60

15

30

98

1.5

1.60

150

160

10

20

118

1

 

F.      KESIMPULAN

Setelah melakukan pengujian sondir maka dapat disimpulkan bahwa lapisan tanah keras dicapai pada kedalaman 1.60 m, dengan jumlah hambatan pelekat sebesar 118 kg/cm dan nilai perlawanan konus sebesar 150 kg/cm2.