1.Untuk
mengetahui kekuatan tanah yang bersifat kokoh sampai lunak
2.Mengetahui
kekuatan geser tanah dalam keadaan undraine
B.DASAR TEORI
Kipas Geser adalah suatu metode yang digunakan untuk
mendapatkan kekuatan geser suatu sampel tanah. Kuat geser merupakan
perbandingan antara nilai pembacaan maksimum dengan kuat selimut kipas setelah
dikalikan dengan diameter .
Kekuatan geser tanah dapat didefenisikan tahanan maksimum
dari tanah terhadap tegangan geser dibawah suatu konsolidasi yang diberikan.
Kekuatan geser pada tanah dapat dibedakan menjadi 2 macam, antara lain :
-Bagian kohesi yang tergantung pada macam tanah
dan kepadatan butirannya.
-Bagian yang mempunyai gesekan yang sebanding
dengan tegangan efektif yangbekerja
pada gesekan.
2.Mampumenjelaskanbagaimanapengaruhfactor-faktortersebut terhadap masing-masing
peralatan dengankondisi pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
B.PENYAJIAN
4.1Dasar-DasarAnalisaProduksi.
Dengan penggunaan alatberat dengan atau tanpamelihat terlebih dahulu besar kecilnya pekerjaan yangada, maka sudah bisa dipastikan bahwa kita akan menghadapiproblem-problem yang sama pada setiap
pekerjaan.Problemyangpalingmendasariniadalahbahwabagaimana
kitadapatmengelolapekerjaandenganmenggunakantenagamekanis
dalam
waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan rencana dan dengan produksi yang semaksimal
mungkin.
Bagaimanapun, salah satu alasan pokoknyaadalah
sampai di mana tingkat pemahaman prinsip-prinsip dasar pelaksanaan pekerjaan dengan alatberat yang akan diterapkan
padasetiapjenispekerjaan.
Ada sejumlah
faktor yang mempengaruhisetiap
pekerjaan, sehingga dituntut untuk mengetahui sebanyak mungkin danseteliti mungkin segala sesuatu yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut,sebelum kitadapat menaksir dan menghitung produksi suatualat. Juga harus diketahui pula bagaimana performancedariperalatan-peralatan yang akan digunakan
tersebut. Secara garisbesarnya, produksi
suatu alatdipengaruhi oleh
tiga (3) faktorutama yaitu :
1. WaktuPelaksanaan
2. Material
Kontruksi
3. Efisiensi Kerja
4.1.1.WaktuPelaksanaan
Harus
diketahui berapa banyak volume pekerjaan yang harus dikerjakan dengan
peralatan mekanikdan berapa lama waktuyang ditentukanuntukmenyelesaikan pekerjaantersebut. Darisinilah dapat kita mengetahui berapa banyaktanah/material yang
harus ditangani setiap satu satuan waktuagar
pekerjaan dapat selesai tepat padawaktunya.Sebelumkitadapatmelaksanakanpekerjaan
tersebut,
tentunya kita harus mengetahuiberapakapasitasdari peralatan yang dipilih.
Sebagaiumum,dapatdigambarkansuatupoladasar
operasional yang hampir terjadi pada semuaalatseperti
berikut ini :
sehingga
kalau waktu-waktu(t
) tersebut dijumlahkan akan menghasilkansuatuwaktusiklus
atau yang dikenal dengan “cycle Time”.
Rumus: 1cycletime(T)= t1+t2+t3+t4+textra
4.1.2.MaterialKonstruksi
Dengan mengetaui kondisi dan sifat –
sifat fisik dari material yangdihadapi,
makakitadapatmengetahui “load
ability”dari material yang bersangkutan. Jika penggalian dan pemuatan material dapat dikerjakan
dengan mudah,ini berarti bahwa material tersebut mempunyai tingkat “load
ability” yang tinggi dan demikian pula untuk sebaliknya.Material pada waktu dipindahkan mempunyai
tiga sifat, yaitu berat, swelldancompactability.
Kemampuan peralatan pemindah tanah untuk membelok, meneuver dan
mengangkat dalam kecepatan yang
tinggi adalah langsungdipengaruhiolehberatnyamaterial.Sedangkanswell
adalahmerupakanperobahanvolumedarimaterialyangbertambah
besar
jika dipindahkan dari keadaan aslinya
(bank condition). Begitu pun tanah lepas yang dapat dipadatkandenganbemacam-macam cara secara mekanik, seperti rolling,
tamping, pulverizing dan penambahan air ( compactability ).
Berhasilnya suatu pekerjaan,tergantung kepada bermacam- macam faktor yang digabungkan
menjadi satu faktor yang disebut “ Effisiensi”.Taksiranproduksi,apakah untuk satu peralatan atau suatu unit peralatan, hasilnya akan didasarkan kepada effisiensi 100 %. Namun karena kita bekerja dengan tenaga manusia, cuaca yang bervariasi dan tenaga
mesin
yang memerlukan suku cadang dan
pelayanan,serta dengan cara yang berbeda, maka faktor effisiensi akanmenajdikurangdari100%.
Sehinggasecaralogikabahwa untukmencapai produksi
peralatanyangsebesar-besarnya, maka
faktoreffisiensi harus dipertinggi
pula.
Untuk perhitungan
produksi suatu peralatansecarateliti,maka haruslahdiketahui semuafaktor
yangmempengaruhi aktivitasdarialat
tersebut. Jadi sebelum memasuki perhitungan
produksi peralatan, terlebih dahulu dibahas mengenai faktor-faktor tersebut diatas.
4.2.1.FaktorBebanHambatan.
Hambatan
yang terjadi pada suatutraktoratau
alatmekanik yang sedang melakukan kerja
pemindahan tanah dapat berupa :
a. BebanDorong
Bebandoronginiakanterjadipadatraktoryangbekerja menggusurmaterial. Besarnya dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Beban
ini timbul sebagaiakibat dari reaksimaterial terhadap kerja pemotongan yang
diberikan. Secara teoritis besarnya
dapat ditentukan sebagai berikut :
P=adalah tahanan kelandaian ( kg ) W =adalah berat kendaraan ( kg )
BC
------=adalah kelandaian ( % ) AC
Tahanan
kelandaian tersebut besarnya dapat
diperhitungkan sebagai berikut:
P ( kg ) =
Kelandaian x Berat Opr. Kendaraan
( % )(kg )
4.2.2.FaktorPembatasPemakaianTenaga.
a. Traksi Kritis.
Gaya
traksi timbul sebagai akibat adanya
adhesi antara roda penggerakterhadap permukaan landasan.Besarnya traksi kritis yang terjadi sebanding denganDrawbarpull maksimum dari traktoryangdapatdigunakan( poweruseable)dansecara teoritisdapat diperhitungkan sebagai berikut:
Traksi
Kritis =Koefisien TraksixBerat Kend. pada roda penggerak ( kg )
Koefisientraksi=Koefisien
gesekantararodapenggerak dengan permukaan jalan. Koefisientraksi dari beberapa
macam permukaanjalan dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL KOEFISIEN TRAKSI
Jenis
Roda
Tipe dan Keadaan
Tanah
Roda Ban
“Dystred
Cushion
Track”
Track
Lempung liat kering
Tanah kukuh
kering
jalan datar
tanpa perkerasan kering
0,55
0,70
0,90
Lempung liat basah
Lempung liat becek (rutted blay loam)
Tanah pertanian
basah
0,45
0,55
0,70
Tempat pengambilan batu
Pasir basah
Jalan kerikil gembut Pasir kering gembut Tanah basah, berlumpur
0,65
0,40
0,36
0,20
0,20
0,45
0,45
0,40
-
-
0,55
0,50
0,50
0,30
0,25
Sumber: Pedoman Pokok Pelaksanaan Pekerjaan
dengan
Menggunakan
Peralatan (P5)Direktorat Jenderal Pengairan. Hal. 25.
b. HambatanAltitude.
Perubahan
kadaroksigendalam udara terhadap
perubahan ketinggianakanmempengaruhihasil-hasilpembakaranyang terjadi dalam mesin sehingga tenaga
mesin akan berkurang pula. Tenagamesinakanberkurang
sebesar1%untukpertambahan
ketinggian sebesar 100 mdisysd kryinhhisn 750 m atau berkurang sebesar 3 %
setiap pertambahan 304,8 m ( 1000 ft ) di atas
ketinggian 750 m ( ±2500 ft ).
4.2.3.Faktor Kondisi dan Sifat Fisik Material.
Dalam Penggunaan peralatan mekanik untuk pekerjaan tanah, sifat-sifat fisik dan
kondisi material akan secara langsung mempengaruhi produksi darialatyang bersangkutan.
a. BeratMaterial
Yang
dimaksud dengan berat material adalah
berat dari 1 m3 materialdalamkondisitertentu.Umumnyaberatmaterial dinyatakan dalam kondisi asli (bank)ataukondisi gembur(loose). Berat material akan
menentukan jumlah beban yang dapat diangkut
/ didorong aleh alat yang digunakan.
b. KekerasanTanah.
Tanah
– tanah yang keras akan lebih sukar untukdipotong sehingga dapat mempengaruhiproduksialatyangdigunakan. Padaalat–alat yangdigunakan biasanyadilengkapidenganalat tambahan seperti ripper untuk
mengatasi hal tersebut.
c. KohesivitasTanah.
Kohesivitastanah
merupakan kemampuan dari material tanah untuksaling mengikat diantara
butir-butir tanah itu sendiri. Kondisi semacam ini juga akan mempengaruhi produksi dari alat yang digunakan.Pada
umumnya tanah yang memiliki kohesivitas tinggi akan lebih menambah produksi alat.
d. BentukMaterial.
Bentuk materialinididasarkan padaukuranbutiryangdapat
mempengaruhi susunan butir-butirtersebut
jika disedot dengan bucket. Jika material tersebut berbentukbutiran
halus,makaakan membentuk semacam gungukan-gundukan kecil dalam bucket,
sebaliknya jika materialnyaberbentuk
bongkahan-bongkahan besar,makadalam bucketakanterdapatrongga-rongga diantara
bongkahan tersebut.
4.2.4.FaktorEffisiensi.
Perhitungan
produksi peralatan secara teoritis,
yang dikenal dengan “produksi Teoritis” didasarkan pada kemampuan alat dan
waktu sehingga tidak sulit untuk diketahui
bahwa kapasitas produksi teoritistersebutsangatdipengaruhi
olehkondisipekerjaannyasendiri.
Oleh sebab itu maka dalam
memperhitungkanproduksiaktual peralatan, maka produksi teoritis
harus dikoreksi dengan suatu faktor
yang di sebut “ Faktor Effisiensi” atau “Faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. FaktorEffisiensiAkibatMethodeKerjadanPersiapan-
persiapannya.
Methode
kerja yang baik danpengolahan
peralatan yang terpelihara dengan baik, akan memberikan angka effisiensi yang
tinggi. Secara singkat pengaruh ini
dapat ditabelkan sebagai berikut :
Faktor Effisiensi AkibatMethode kerja( fek).
Metode Kerja
Pengelolaan/
Pemeliharaan
Baik
Sekali
Baik
Normal
Kurang
Jelek
Baik
Sekali
0,83
0,81
0,76
0,70
0,63
Baik
0,78
0,75
0,71
0,65
0,60
Normal
0,72
0,69
0,65
0,60
0,54
Kurang
0,63
0,61
0,57
0,52
0,45
Jelek
0,52
0,50
0,47
0,42
0,32
Sumber:Pedoman Penganggaran Karya Mekanis PT. Hutama Karya.
b. Faktor
Effisiensi Akibat Kecakapan Operator ( feo)
Mudah
dimengerti bahwa kecakapan/keahlianseorangoperator dan
pengalamannya akan sangat menentukan berhasilnya
suatu pekerjaan dengan alat berat. Pada tabel
berikut dijelaskan tentang kelas operator dengan peralatantertentu.
Faktor
Effisiensi Akibat KecakapanOperator( feo).
Kelas Kecapakan
Operator
Alat
dengan whell type
Alat dengan
Crawler type
Baik Sekali
1.00
1.00
Baik
0.80
0.85
Biasa
0.60
0.75
Kurang
0.50
0.60
c. FaktorEffisiensiAkibatKombinasiPeralatan(Fek)
Adalahsuatupekerjaanyangtidakmudahuntukmenentukan tinggi rendahnya effisiensi akibatdari
kombinasi peralatan. Namun sebagai suatu pendekatan
praktis, dapatdiambil sebagai berikut
:
KondisiKerja
SystimKombinasiPeralatan
Baik Sekali
Baik
Cukup
Jelek
BaikSekali
0.84
0.81
0.76
0.70
Baik
0.78
0.75
0.71
0.65
Cukup
0.72
0.69
0.65
0.60
Jelek
0.63
0.61
0.57
0.52
FaktorEfisiensiAkibatKombinasiAlat(fek)
d. FaktorEffisiensiAkibatKondisiMesin.( fem).
Kondisimesinyangprimaakanmampumenciptakaneffisiensi kerjayangtinggi.Halinidapatterjadipadamesin-mesinyang
masihbarudanterpeliharadenganbaik.Sebaliknyauntukmesin
yang sudah tua akan susah diharapkan
effisiensi kerja yang baik. FaktorEfisiensi
Akibat Kondisi Mesin (fem)
Kondisi
Kerja
Kondisi Mesin
Memusakan
Baik
Biasa
Kurang
Jelek
Memusakan
0,83
0,81
0,76
0,70
0,63
Baik
0,78
0,75
0,71
0,65
0,60
Biasa
0,72
0,69
0,65
0,60
0,54
Agak
Buruk
0,63
0,61
0,57
0,52
0,45
Buruk
0,52
0,50
0,47
0,42
0,32
Sumber :SeminarAplicationofHeavyEquipmentforIrigationProjects.
PT. UNITED
TRACTORS.
Selain
faktor-faktor tersebut diatas, masih
ada sejumlah faktor yang harus diperhitungkan yang tergantung pada
masing-masing alat yang digunakan.